Ya Allah, Jadikanlah cahaya dalam kalbuku, cahaya dalam kuburku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam rambutku, cahaya dalam hatiku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku dan cahaya dalam tulang - tulangku.
Dan cahaya di hadapanku, cahaya di belakangku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di atasku dan cahaya di bawahku.
Ya Allah, tambahkanlah cahaya kepadaku, berikanlah cahaya kepadaku, dan jadikanlah cahaya bagiku dan jadikanlah diriku cahaya. Amiiin.
hallo guys, bertemu lagi dengan penulisnya ini..
kemarin habis sibuk ngepost artikel2 yg udah aku tulis d lapy, trus coba aku pindah k blog ku, lumayan untuk mengisi agar blogku biar g sepi..
sepertinya blog ini harus di konsepkan deh isinya, g mungkin juga isinya curhat-curhatan mulu..
isinya harus ilmu pengetahuan nii.. pokoknya g boleh curhat-curhatan d blog ini, gblh mellow2an hha :D
ingatin saya yaa para pembaca blog ku hha
bentar bentar.. emang ada ya yg ngebaca blog nya kakak hesty? jyahahahaha -__-"
yadeh pemirsa, ane usahakan blog ini isinya ilmu pengetahuan.
aku kebiasaan nulis dgn bahasa campur2 nii. maaf yaa pemirsa, penulisnya orang campuran, jakarta-gresik. agak loe gue loe gue nii hha :D
bahasanya g formal2 amat gppa kn? namax jg lg belajar nulis, biar kebiasaan nulis. Insya Allah, seiring dengan berjalannya waktu, mudah2han tulisan saya semakin hari semakin lebih baik lagi. Amiiin..
Di dalam kehidupan masyarakat
sehari – hari, hubungan antar pribadi memainkan peran penting dalam membentuk
kehidupan masyarakat,terutama ketika hubungan antar pribadi itu mampu memberi dorongan
kepada orang tertentu yang berhubungan dengan perasaan, pemahaman informasi,
dukungan, dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi citra diri orang
serta membantu orang untuk memahami harapan – harapan orang lain.
Interpersonal Relationship atau hubungan antar orang
adalah hubungan komunikasi
yang efektif dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar. Tujuan
utama dari Interpersonal Relationship ini adalah untuk membantu
Anda mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif antar
pribadi yang akan memungkinkan Anda untuk mengatasi rasa malu,
persahabatan dan hubungan dengan lawan jenis, menyelesaikan konflik
interpersonal dan menyadari potensi kepemimpinan Anda.
Pentingnya Hubungan Interpersonal :
Kecerdasan Interpersonal - kemampuan
untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain dianggapsebagai salah
satu bentuk utama dari kecerdasanmanusia.
Kecerdasan Emosional - termasuk
kesadaraninterpersonal dan empati dan telah ditemukan lebihpenting untuk
kesuksesan pribadi dan profesional darikemampuan intelektual.
Secara umum bisa dijelaskan bahwa
untuk bisa terampil dalam bekerjasama dengan team, yang dibutuhkan
adalah dua hal, yaitu: a) kecakapan menjalin hubungan dengan diri sendiri, dan
b) kecakapan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Kecakapan menjalin hubungan
dengan diri sendiri menjadi kunci. Bentuk-bentuknya antara lain:
Memiliki
penilaian yang akurat terhadap diri sendiri.
Akurat di sini bukan hasil melainkan proses. Maksudnya, semakin akurat kita
punya penilaian, semakin bagus permainan kita dalam team. Ini
misalnya kita mengetahui dimana kita unggul dan dimana kita kurang unggul,
dimana kita kurang, dan dimana orang lain lebih, apa yang sanggup kita lakukan
(berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan prediksi) dan apa yang tidak sanggup
kita lakukan.
Memiliki
cara atau sistem pengelolaan emosi yang bagus.
Ini juga proses. Biasanya, ketika kita kurang bagus dalam mengelola emosi,
bahaya yang berpotensi muncul adalah: ngambekkan, suka nekad,
frustasi, atau gampang cabut dari team.
Memiliki
kematangan spiritual.
Ini, lagi-lagi, adalah proses. Kematangan spiritual yang dibutuhkan adalah:
kemampuan membedakan sesuatu yang baik dan bermanfaat di antara sekian yang
tidak baik dan yang tidak bermanfaat.
Itu adalah sebagian yang terkait dengan kecakapan
intrapersonal (hubungan dengan diri sendiri).Sedangkan yang
terkait dengan kecakapan interpersonal adalah, antara lain:
Punya kelihaian dalam menghormati orang, dari mulai level ucapan, sikap, dan
sampai ke tindakan.
Hubungan kita
dengan tim akan terganggu kalau kita memiliki ucapan-ucapan yang tidak sopan,
menyakitkan, atau melecehkan orang lain. Begitu juga dengan sikap. Karena itu,
dikatakan bahwa ucapan yang bagus, sikap yang bagus atau tindakan yang bagus,
adalah paspor yang berlaku untuk semua warga negara.
Memiliki komitmen yang kuat untuk menaati kesepakatan.
Pelanggaran kita atas kesepakatan
bersama dapat berpotensi menyusahkan orang banyak yang terlibat dalam team.
Terkait dengan komitmen ini, kita kerap menjumpai ada prilaku sebagian kita
yang membingungkan para malaikat. Bentuk prilaku yang membingungkan itu adalah,
kita sedih atau bingung karena tidak ada job, tetapi ketika dikasih
job, kita menjalankannya dengan komitmen yang asal-asalan. Bahkan dalam beberap
kasus saya kerap menjumpai misalnya sebuah tim sedangan
mengupayakan kerja keras untuk mendapatkan hasil (result),
namun begitu hasil itu hampir didapatkannya, yang muncul adalah konflik atau
tawar menawar yang hanya didasarkan pada kepentingan egoisme dan akhirnya gagal.
Ini juga termasuk prilaku yang membingungkan para malaikat.
Punya kematangan dalam menangani persoalan-persoalan yang muncul di luar
skenario.
Misalnya saja kita sudah berjanji akan menyelesaikan pekerjaan pada waktu
dan standar yang telah ditetapkan. Tapi tiba-tiba ada kesulitan atau hambatan
di tengah jalan. Kalau bicara "rasa" tentu pasti rasanya tidak enak.
Nah, yang dibutuhkan dari kita sebetulnya bukan hanya merasakan itu, melainkan
bagaimana kita menjelaskan persoalan yang sebenarnya dan mencari alternatif
penyelesaiannya. Untuk menjelaskan hal-hal seperti ini dibutuhkan keterbukaan,
kematangan dan keberanian. Yang kerap menyusahkan sebuah tim adalah ketika
tidak ada penjelasan apa-apa dari kita, sementara pekerjaan yang ditugaskan ke
kita juga terbengkalai.
Empati.
Empati adalah kapasitas seseorang untuk bisa berbagi dengan yang lain yang
disemangati oleh rasa kepedulian. Dalam sebuah tim, empati ini sangat penting.
Bentuk-bentuk empati itu antara lain: memberikan masukan positif, memberikan
pelayanan / memudahkan orang lain, mengembangkan orang lain, menjaga kesopanan
dalam pergaulan, memahami aturan main yang berlaku, baik yang tertulis atau
yang tidak tertulis, dan lain-lain. Di berbagai literatur dikatakan bahwa
empati ini merupakan ciri khas paling menonjol orang-orang yang memiliki
interpersonal yang bagus.
Kesediaan belajar untuk menjadi bijak (the wise).
Seperti apa orang bijak itu? Orang bijak adalah orang yang bisa memilih
keputusan atau tindakan positif atau yang berdampak positif untuk hal-hal yang
sifatnya memilih atau pilihan (choice). Dalam sebuah team,
ini adalah tuntutan yang sangat vital. Kenapa? Dalam sebuah team itu
'kan pasti ada orang yang berbeda-beda.Ketika menghadapi ini kita
dikasih pilihan yang tak terbatas, misalnya: membenci, menyukai, mendiamkan,
mengarahkan, melawan, dan lain-lain. Orang bijak akan memilih sikap, keputusan
atau tindakan yang kira-kira berdampak positif pada hal-hal yang sifatnya
pilihan itu. Tentu saja, untuk menjadi bijak ini tidak bisa langsung "jadi".
Pasti ada proses yang disebut pembelajaran. Pembelajaran di sini artinya kita
mengubah prilaku kita ke arah yang lebih baik dari praktek yang kita
jalankan.
Keterampilan hubungan manusia :
ØJadilah handal dan dapat diandalkan,
orang yang berbagi, peduli dan penolong
ØMemperlakukan orang dengan hormat
dan berpikir positif
ØUsahakan bertemu langsung dengan
teman dibandingkanbertemu secara online
ØMenempatkan dan menemukan diri Anda
untuk bertemu orang lain
ØBergabung dengan persaudaraan atau
perkumpulan jejaring sosial
ØMengingat nama dan lihat orang
dengan nama saat berinteraksi
ØMengingat informasi tentang orang –
orang
ØJadilah pendengar yang baik dan berpikirlah sebelum
berbicara
ØPesan Nonverbal yang baik
ØTerbukalah
untuk topik yang sedang di bicarakan
ØMengkomunikasikan
gagasan dengan tepat dan ringkas
Meminimalkan dan menyelesaikan konflik interpersonal:
vHindari mengkritik
vFokus pada pemecahan masalah,
vNyatakan pemahaman
vLihat otoritas yang lebih tinggi
vWaktu dan tempat yang tepat
vDekompresi emosional
vMemberikan waktu respon yang memadai
vJangan
remehkan lawan yg sedang berinteraksi
vBuatlah
poin tegas
vFokus pada
perilaku spesifik
Faktor yang Mempengaruhiinterpersonal relationship
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi interpersonal
relationship, yaitu:
1.Komunikasi Efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku
kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan menyenangkan.
Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan
dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama.
2.Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan
penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan menunjukkan
ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan seterusnya. Wajah telah
lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Wajah merupakan
alat komunikasi yang sangat penting dalam menentukan dan menggerakkan keputusan
yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan
tindakan yang akan diambil.
3.Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.
Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter
dan perilaku.
4.Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak
ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.
5.Kesamaan Karakter Personal
Manusia
selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung
menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan kita, dan
jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama. Orang-orang
yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan, sikap,
keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung saling
menyukai dan menerima keberadaan masing-masing.
Kesendirian
apapun bentuknya cenderung bermakna menghasilkan suatu kelemahan, ketidakmampuan,
keterasingan dan bahkan membawa kehancuran. Setiap individu pasti memiliki sisi
lemah dan sisi kuatnya. Namun barangkali kita mempersoalkan kelemahan orang
lain dan terlalu sombong dengan kekuatan diri. Sudah saatnya kita merubah
perilaku demikian.
Tidak ada
orang yang sukses tanpa bantuan orang lain. Pasti ada tim yang baik
dibelakangnya. Kerja tim
sangat diperlukan dalam pekerjaan, khususnya pada pekerjaan yang membutuhkan
tindakan (action) dan keputusan (decision) yang sulit.Begitu juga dengan
pekerjaan yang membutuhkan saran dan diskusi.
Kerjasama
tim (Team Work) merupakan sarana yang ampuh bagi kegiatan apapun yang positif.
Jelas bahwa keberhasilan membina sebuah tim kerja merupakan titik kritis yang
akan menentukan keberhasilan mencapai tujuan, visi dan misi tim tersebut.
Teamwork adalah superpower. Dengan teamwork yang
solid, pekerjaan yang banyak dan sulit, akan menjadi ringan dan terasa mudah
untuk dilaksanakan. Dengan menyerap ide dan pendapat banyak anggota lain, hasil
yang optimal akan didapat.
Manusia memang
tercipta dalam karakter yang unik dan berbeda. Sangatlah tidak mungkin dalam
satu pribadi tersimpan semua sifat baik, begitu pula sebaliknya. Manusia
memiliki kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya kerjasama dalam suatu
kelompok, diharapkan mampu untuk saling melengkapi dan mendominasikan kebaikan
dibanding keburukan. Kunci keberhasilan dalam bekerjasama adalah kemauan
mendengar. Tidak banyak orang yang mau mendengar, melainkan semua ingin
berbicara untuk didengarkan.
Dalam suatu
kerjasama, tidak menjamin satu tim bersama orang – orang yang dianggap hebat
dapat membentuk tim yang hebat pula. Hal ini dikarenakan orang – orang yang
biasa menjadi pemimpin, sulit mengendalikan dirinya untuk dipimpin. Padahal ada
pendapat yang mengatakan bahwa seseorang dikatakan pemimpin apabila ia juga
mampu dipimpin. Hal ini lah yang seharusnya harus dipupuk selagi muda supaya
menjadi benih karakter yang sangat bermanfaat di masa yang akan datang.
Bekerja denganteamitu identik dengan bekerjasama, bukan sama – sama kerja. Bekerjasama artinya seluruh yang kita lakukan memiliki hubungan,
yang disebut sebagai kesalingbergantungan (sinergy). Kekuatan kita
akan berpengaruh dan dipengaruhi pada kekuatan lain. Ini agak berbeda dengan
sama – sama kerja. Bisa dibilang kita
masa bodoh dengan orang lain.Pokoknya kita kerja menurut aturan kita dan orang lain juga begitu. Itulah
sama-sama kerja.
Pada tataran pengetahuan atau wawasan (level kognitif), semua orang sudah
tahu betapa pentingnya kecakapan bekerja denganteamitu. Cuman, yang menjadi masalah adalah prakteknya. Yang sering kita jumpai
misalnya antara lain :
Sebagian kita
itu tidak bisa dipimpin, tetapi diminta menjadi pemimpin juga belum mampu.
Padahal, idealnya adalah kalau kita belum mampu memimpin, kita harus siap untuk
dipimpin.
Sebagian kita
masih belum terlatih berkomunikasi secara asertif atau dialogis. Yang sering
terjadi adalah perdebatan atau model komunikasi yang pasif-submisif (tak punya
pendirian yang jelas), atau aktif-agresif (cenderung memaksakan kehendak).
Sebagian kita
kalau konflik biasanya mengarah kepada orangnya, bukan ke persoalannya. Konflik
yang mengarah pada orang itu biasanya berlangsung lama dan terkadang membuat
kita bisa kehilangan perspektif yang sehat tentang seseorang. Perspektif yang
demikian ini sangat berpotensi melahirkan konflik yang tidak produktif.
Berikut ini juga terdapat contoh
konflik dalam tim dan dampaknya :
Bila Teamwork Diabaikan
Seseorang yang tidak bisa bekerja
secara tim, berarti lebih mengutamakan “keegoisan” dan “keakuan”. Merasa
dirinya lebih dari yang lain. Padahal dimanapun kita berada. Manusia adalah
mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya, baik didalam
lingkungan keluarga, pekerjaan, maupun dalam lingkungan masyarakat.
Dampaknya secara pribadi dan yang
paling jelas adalah orang yang bersangkutan akan sulit untuk disukai dan
disayangi oleh orang lain. Hal ini akan timbul beberapa kurun waktu. Seperti
yang sering kita lihat, akan muncul orang yang “ dikucilkan” dari lingkungan karena
ulahnya yang merasa serba “aku”.
Bila Teamwork berjalan
Buruk
Bila teamwork berjalan tidak baik,
tentu hasil yang maksimal akan sulit dicapai, mengapa? Karena bila
ada satu saja anggota tim yang menjadi penghambat, system yang sudah dibuat
akan terhambat pula. Mungkin, kegiatan atau pekerjaan tidak akan berhasil tepat
waktu, kualitas hasil pekerjaan atau kinerja kurang baik, atau malah
memungkinkan tidak berhasil sama sekali.
Agar Teamwork berjalan dengan baik :
Tujuan harus jelas.
Ketua tim harus memiliki visi
yang jelas, mampu bekerjasama secara patrisipatif dengan anggota, bersedia
menerima saran dan pendapat dari anggota, serta bersedia untuk terbuka
terhadap segala kejadian yang mungkin timbul yang berhubungan dengan tim.
Sistem kerja dan pembagian
pekerjaan harus jelas dan proporsional.
Anggota tim harus memiliki
kemampuan dan kemauan sesuai kompetensi dan pengetahuan dengan jenis
kegiatan / pekerjaan yang akan dikerjakan.
Sesama anggota tim harus mampu
membuka hati untuk memberikan dan menerima saran serta berkomitmen untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Semua anggota tim harus
berkomitmen untuk bekerjasama mencapai hasil yang sebaik – baiknya.
Prinsip yang harus
dilaksanakan:
- Pains Sharing
- Process Sharing
- Gain atau Loss Sharing
Ada beberapa karakteristik yang harus
menyertai sebuah tim agar selalu berkarya dalam kekompakan dan keterpaduan yang
solid sehingga dapat mencapai sukses :
1)Memiliki tujuan
yang sama
2)Memiliki komitmen
yang sama terhadap hal-hal kecil
3)Saling tergantung
dan percaya
4)Setiap orang bermain serta tahu peran
masing-masing dan bagaimana menjalankan peran itu
5)Selalu memantau
kemajuan dan berbagi keberhasilan
Di dalam sebuah tim yang ideal hendaknya
memiliki:
üSeorang ketua
üSeorang pembentuk
üSeorang pemikir
üSeorang
pengevaluasi hasil monitoring
üSeorang penyelidik
sumberdaya
üSeorang pekerja
üSeorang pekerja tim
üSeorang penyelaras
akhir
Tidak mudah memang untuk
membentuk dan membangun tim. Kebanyakan tim pernah mengalami siklus
seperti ini :
Tahap 1 à Masa Infansi (Pembentukan) Tahap 2 à Masa Remaja (Mengalami Gejolak) Tahap 3 à Kedewasaan (Membentuk Norma dan Melaksanakannya) Tahap 4 à Mengalami Transformasi Perlu perencanaan yang mendalam dan waktu untuk
saling mengenal satu sama lain. Tim tidak cukup hanya didukung dengan sistem,
prosedur dan harapan – harapan yang ada. Kemungkinan mereka tidak cocok dengan
pekerjaannya, penilaian kerja, penghargaan, prakteknya atau sistem
pengawasannya. Seorang
pemimpin perlu mengetahui dengan pasti, kondisi dan tingkat perkembangan tim
kerjanya. Seorang pemimpin harus mampu menjalin hubungan kerjasama dengan para
anggotanya, baik sebagai individu maupun sebagai tim. Ada skala yang yang
digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang bekerjasama dalam sebuah tim.
Adapun acuan yang digunakan untuk mengukur kecakapan diri dalam sebuah tim :
Skala
Keterangan
-1
Kita tidak kooperatif atau selalu
menggeluarkan protes / interupsi yang mengganggu.
0
Kita netral dan pasif, tidak
berpartisipasi dan tidak pula merasa sebagai anggotateam
1
Kita kooperatif, punya semangat untuk
berpartisipasi, mendukung keputusanteamdan bisa menjadi pemain yang bagus
bagi sebuahteam,
sering bekerja dengan orang lain dalam menangani pekerjasan.
2
Share information(membagi informasi dengan orang lain).
3
Kita punya harapan positif terhadapteam, menggunakan istilah-istilah
positif untuk membangkitkan semangat tim, menunjukkan respek pada orang lain.
4
Kita bisa memberi dan menerima input
yang positif demi kebaikanteam
5
Kita memberdayakan anggota lain yang
masuk dalam tim agar bisa mencapai kinerja yang bagus.
6
Kita termasuk orang yang bisa
membangunteam,
bisa menciptakan iklim dalamteam secara bersahabat, punya
moral yang bagus dan punya pendekatan yang bagus dalam menjaga reputasiteamdi mata orang lain.
7
Kita sudah punya kesanggupan dalam
menangani konflik secara positif dan melahirkan efek yang positif dalamteam.
Sumber: Competence At
Work, Model for Superior Performance, 1997
Untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain diawali dari
penjelasan di bawah ini:
No
Level
Deskripsi
01
Rendah
Anda baru bisa berteman dengan orang
lain, baru bisa menyenangkan orang lain, atau baru bisa bercakap-cakap dengan
orang lain.
02
Menengah
Anda sudah sanggup membangun hubungan
secara konstruktif berdasarkan bidang, punya hubungan yang bertahan
lama, dan bisa
menempatkan orang di tempatnya yang layak.
03
Atas
Anda sudah bisa memberikan toleransi,
bisa membangun diplomasi, bisa mencairkan ketegangan, bisa menebar kedamaian,
dan bisa memperlakukan orang secara sabar dan penuh hormat.
04
Tinggi/Ahli
Anda sudah sanggup membangun hubungan
dengan bagus, bisa mengatasi konflik secara positif, dan bisa menangani
"orang sulit" (trouble maker) secara efektif dan efisien..
Untuk catatan, yang tergolong sebagai "orang sulit" adalah orang
yang selalu mengkritik, selalu mendebat, selalu ingin menguasai, selalu ingin
menang sendiri, selalu ingin ikut campur, selalu protes, selalu bikin masalah,
dan seterusnya.Ciri – ciri
orang sulit itu adalah:
The aggressorà memaksakan kehendak, menggunakan bahasa yang kasar, otoriter, main pecat.
The victim: selalu menyalahkan orang lain,
selalungomelkarena merasa dirugikan orang lain, selalu menuding orang lain sebagai
faktor kerugian.
The rescuer: selalu
ingin ikut campur, terlalu takut dibenci orang dan terlalu ingin dipuji orang.