Di dalam kehidupan masyarakat
sehari – hari, hubungan antar pribadi memainkan peran penting dalam membentuk
kehidupan masyarakat,terutama ketika hubungan antar pribadi itu mampu memberi dorongan
kepada orang tertentu yang berhubungan dengan perasaan, pemahaman informasi,
dukungan, dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi citra diri orang
serta membantu orang untuk memahami harapan – harapan orang lain.
Interpersonal Relationship atau hubungan antar orang
adalah hubungan komunikasi
yang efektif dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar. Tujuan
utama dari Interpersonal Relationship ini adalah untuk membantu
Anda mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif antar
pribadi yang akan memungkinkan Anda untuk mengatasi rasa malu,
persahabatan dan hubungan dengan lawan jenis, menyelesaikan konflik
interpersonal dan menyadari potensi kepemimpinan Anda.
Pentingnya Hubungan Interpersonal :
Kecerdasan Interpersonal - kemampuan
untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain dianggapsebagai salah
satu bentuk utama dari kecerdasanmanusia.
Kecerdasan Emosional - termasuk
kesadaraninterpersonal dan empati dan telah ditemukan lebihpenting untuk
kesuksesan pribadi dan profesional darikemampuan intelektual.
Secara umum bisa dijelaskan bahwa
untuk bisa terampil dalam bekerjasama dengan team, yang dibutuhkan
adalah dua hal, yaitu: a) kecakapan menjalin hubungan dengan diri sendiri, dan
b) kecakapan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Kecakapan menjalin hubungan
dengan diri sendiri menjadi kunci. Bentuk-bentuknya antara lain :
- Memiliki
penilaian yang akurat terhadap diri sendiri.
Akurat di sini bukan hasil melainkan proses. Maksudnya, semakin akurat kita
punya penilaian, semakin bagus permainan kita dalam team. Ini
misalnya kita mengetahui dimana kita unggul dan dimana kita kurang unggul,
dimana kita kurang, dan dimana orang lain lebih, apa yang sanggup kita lakukan
(berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan prediksi) dan apa yang tidak sanggup
kita lakukan.
- Memiliki
cara atau sistem pengelolaan emosi yang bagus.
Ini juga proses. Biasanya, ketika kita kurang bagus dalam mengelola emosi,
bahaya yang berpotensi muncul adalah: ngambekkan, suka nekad,
frustasi, atau gampang cabut dari team.
- Memiliki
kematangan spiritual.
Ini, lagi-lagi, adalah proses. Kematangan spiritual yang dibutuhkan adalah:
kemampuan membedakan sesuatu yang baik dan bermanfaat di antara sekian yang
tidak baik dan yang tidak bermanfaat.
Itu adalah sebagian yang terkait dengan kecakapan
intrapersonal (hubungan dengan diri sendiri). Sedangkan yang
terkait dengan kecakapan interpersonal adalah, antara lain :
Punya kelihaian dalam menghormati orang, dari mulai level ucapan, sikap, dan
sampai ke tindakan.
Hubungan kita
dengan tim akan terganggu kalau kita memiliki ucapan-ucapan yang tidak sopan,
menyakitkan, atau melecehkan orang lain. Begitu juga dengan sikap. Karena itu,
dikatakan bahwa ucapan yang bagus, sikap yang bagus atau tindakan yang bagus,
adalah paspor yang berlaku untuk semua warga negara.
Memiliki komitmen yang kuat untuk menaati kesepakatan.
Pelanggaran kita atas kesepakatan
bersama dapat berpotensi menyusahkan orang banyak yang terlibat dalam team.
Terkait dengan komitmen ini, kita kerap menjumpai ada prilaku sebagian kita
yang membingungkan para malaikat. Bentuk prilaku yang membingungkan itu adalah,
kita sedih atau bingung karena tidak ada job, tetapi ketika dikasih
job, kita menjalankannya dengan komitmen yang asal-asalan. Bahkan dalam beberap
kasus saya kerap menjumpai misalnya sebuah tim sedangan
mengupayakan kerja keras untuk mendapatkan hasil (result),
namun begitu hasil itu hampir didapatkannya, yang muncul adalah konflik atau
tawar menawar yang hanya didasarkan pada kepentingan egoisme dan akhirnya gagal.
Ini juga termasuk prilaku yang membingungkan para malaikat.
Punya kematangan dalam menangani persoalan-persoalan yang muncul di luar
skenario.
Misalnya saja kita sudah berjanji akan menyelesaikan pekerjaan pada waktu
dan standar yang telah ditetapkan. Tapi tiba-tiba ada kesulitan atau hambatan
di tengah jalan. Kalau bicara "rasa" tentu pasti rasanya tidak enak.
Nah, yang dibutuhkan dari kita sebetulnya bukan hanya merasakan itu, melainkan
bagaimana kita menjelaskan persoalan yang sebenarnya dan mencari alternatif
penyelesaiannya. Untuk menjelaskan hal-hal seperti ini dibutuhkan keterbukaan,
kematangan dan keberanian. Yang kerap menyusahkan sebuah tim adalah ketika
tidak ada penjelasan apa-apa dari kita, sementara pekerjaan yang ditugaskan ke
kita juga terbengkalai.
Empati.
Empati adalah kapasitas seseorang untuk bisa berbagi dengan yang lain yang
disemangati oleh rasa kepedulian. Dalam sebuah tim, empati ini sangat penting.
Bentuk-bentuk empati itu antara lain: memberikan masukan positif, memberikan
pelayanan / memudahkan orang lain, mengembangkan orang lain, menjaga kesopanan
dalam pergaulan, memahami aturan main yang berlaku, baik yang tertulis atau
yang tidak tertulis, dan lain-lain. Di berbagai literatur dikatakan bahwa
empati ini merupakan ciri khas paling menonjol orang-orang yang memiliki
interpersonal yang bagus.
Kesediaan belajar untuk menjadi bijak (the wise).
Seperti apa orang bijak itu? Orang bijak adalah orang yang bisa memilih
keputusan atau tindakan positif atau yang berdampak positif untuk hal-hal yang
sifatnya memilih atau pilihan (choice). Dalam sebuah team,
ini adalah tuntutan yang sangat vital. Kenapa? Dalam sebuah team itu
'kan pasti ada orang yang berbeda-beda. Ketika menghadapi ini kita
dikasih pilihan yang tak terbatas, misalnya: membenci, menyukai, mendiamkan,
mengarahkan, melawan, dan lain-lain. Orang bijak akan memilih sikap, keputusan
atau tindakan yang kira-kira berdampak positif pada hal-hal yang sifatnya
pilihan itu. Tentu saja, untuk menjadi bijak ini tidak bisa langsung "jadi".
Pasti ada proses yang disebut pembelajaran. Pembelajaran di sini artinya kita
mengubah prilaku kita ke arah yang lebih baik dari praktek yang kita
jalankan.
Keterampilan hubungan manusia :
Ø Jadilah handal dan dapat diandalkan,
orang yang berbagi, peduli dan penolong
Ø Memperlakukan orang dengan hormat
dan berpikir positif
Ø Usahakan bertemu langsung dengan
teman dibandingkanbertemu secara online
Ø Menempatkan dan menemukan diri Anda
untuk bertemu orang lain
Ø Bergabung dengan persaudaraan atau
perkumpulan jejaring sosial
Ø Mengingat nama dan lihat orang
dengan nama saat berinteraksi
Ø Mengingat informasi tentang orang –
orang
Ø Jadilah pendengar yang baik dan berpikirlah sebelum
berbicara
Ø Pesan Nonverbal yang baik
Ø Terbukalah
untuk topik yang sedang di bicarakan
Ø Mengkomunikasikan
gagasan dengan tepat dan ringkas
Meminimalkan dan menyelesaikan konflik interpersonal:
v Hindari mengkritik
v Fokus pada pemecahan masalah,
v Nyatakan pemahaman
v Lihat otoritas yang lebih tinggi
v Waktu dan tempat yang tepat
v Dekompresi emosional
v Memberikan waktu respon yang memadai
v Jangan
remehkan lawan yg sedang berinteraksi
v Buatlah
poin tegas
v Fokus pada
perilaku spesifik
Faktor yang Mempengaruhi interpersonal relationship
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi interpersonal
relationship, yaitu:
1. Komunikasi Efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku
kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan menyenangkan.
Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan
dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama.
2. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan
penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan menunjukkan
ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan seterusnya. Wajah telah
lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Wajah merupakan
alat komunikasi yang sangat penting dalam menentukan dan menggerakkan keputusan
yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan
tindakan yang akan diambil.
3. Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.
Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter
dan perilaku.
4. Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak
ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.
5. Kesamaan Karakter Personal
Manusia
selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung
menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan kita, dan
jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama. Orang-orang
yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan, sikap,
keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung saling
menyukai dan menerima keberadaan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar