Halaman

Rabu, 12 Desember 2012

Komunikasi dan Interpersonal Relationship


Di dalam kehidupan masyarakat sehari – hari, hubungan antar pribadi memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan masyarakat,terutama ketika hubungan antar pribadi itu mampu memberi dorongan kepada orang tertentu yang berhubungan dengan perasaan, pemahaman informasi, dukungan, dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi citra diri orang serta membantu orang untuk memahami harapan – harapan orang lain.
Interpersonal Relationship atau hubungan antar orang adalah hubungan komunikasi yang efektif dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar. Tujuan utama dari Interpersonal Relationship ini adalah untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif antar pribadi yang akan memungkinkan Anda untuk mengatasi rasa malu, persahabatan dan hubungan dengan lawan jenis, menyelesaikan konflik interpersonal dan menyadari potensi kepemimpinan Anda.
Pentingnya Hubungan Interpersonal :
*   Kecerdasan Interpersonal - kemampuan untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain dianggapsebagai salah satu bentuk utama dari kecerdasanmanusia.
*   Kecerdasan Emosional - termasuk kesadaraninterpersonal dan empati dan telah ditemukan lebihpenting untuk kesuksesan pribadi dan profesional darikemampuan intelektual.
Secara umum bisa dijelaskan bahwa untuk bisa terampil dalam bekerjasama dengan team, yang dibutuhkan adalah dua hal, yaitu: a) kecakapan menjalin hubungan dengan diri sendiri, dan b) kecakapan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Kecakapan menjalin hubungan dengan diri sendiri menjadi kunci. Bentuk-bentuknya antara lain :
  1. Memiliki penilaian yang akurat terhadap diri sendiri.
Akurat di sini bukan hasil melainkan proses. Maksudnya, semakin akurat kita punya penilaian, semakin bagus permainan kita dalam team. Ini misalnya kita mengetahui dimana kita unggul dan dimana kita kurang unggul, dimana kita kurang, dan dimana orang lain lebih, apa yang sanggup kita lakukan (berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan prediksi) dan apa yang tidak sanggup kita lakukan.
  1. Memiliki cara atau sistem pengelolaan emosi yang bagus.
Ini juga proses. Biasanya, ketika kita kurang bagus dalam mengelola emosi, bahaya yang berpotensi muncul adalah: ngambekkan, suka nekad, frustasi, atau gampang cabut dari team.
  1. Memiliki kematangan spiritual.
Ini, lagi-lagi, adalah proses. Kematangan spiritual yang dibutuhkan adalah: kemampuan membedakan sesuatu yang baik dan bermanfaat di antara sekian yang tidak baik dan yang tidak bermanfaat.
Itu adalah sebagian yang terkait dengan kecakapan intrapersonal (hubungan dengan diri sendiri). Sedangkan yang terkait dengan kecakapan interpersonal adalah, antara lain :
*      Punya kelihaian dalam menghormati orang, dari mulai level ucapan, sikap, dan sampai ke tindakan.
Hubungan kita dengan tim akan terganggu kalau kita memiliki ucapan-ucapan yang tidak sopan, menyakitkan, atau melecehkan orang lain. Begitu juga dengan sikap. Karena itu, dikatakan bahwa ucapan yang bagus, sikap yang bagus atau tindakan yang bagus, adalah paspor yang berlaku untuk semua warga negara.
*      Memiliki komitmen yang kuat untuk menaati kesepakatan.  
*      Pelanggaran kita atas kesepakatan bersama dapat berpotensi menyusahkan orang banyak yang terlibat dalam team.
Terkait dengan komitmen ini, kita kerap menjumpai ada prilaku sebagian kita yang membingungkan para malaikat. Bentuk prilaku yang membingungkan itu adalah, kita sedih atau bingung karena tidak ada job, tetapi ketika dikasih job, kita menjalankannya dengan komitmen yang asal-asalan. Bahkan dalam beberap kasus saya kerap menjumpai misalnya sebuah tim sedangan mengupayakan  kerja keras untuk mendapatkan hasil (result), namun begitu hasil itu hampir didapatkannya, yang muncul adalah konflik atau tawar menawar yang hanya didasarkan pada kepentingan egoisme dan akhirnya gagal. Ini juga termasuk prilaku yang membingungkan para malaikat. 
*      Punya kematangan dalam menangani persoalan-persoalan yang muncul di luar skenario.
Misalnya saja kita sudah berjanji akan menyelesaikan pekerjaan pada waktu dan standar yang telah ditetapkan. Tapi tiba-tiba ada kesulitan atau hambatan di tengah jalan. Kalau bicara "rasa" tentu pasti rasanya tidak enak. Nah, yang dibutuhkan dari kita sebetulnya bukan hanya merasakan itu, melainkan bagaimana kita menjelaskan persoalan yang sebenarnya dan mencari alternatif penyelesaiannya. Untuk menjelaskan hal-hal seperti ini dibutuhkan keterbukaan, kematangan dan keberanian. Yang kerap menyusahkan sebuah tim adalah ketika tidak ada penjelasan apa-apa dari kita, sementara pekerjaan yang ditugaskan ke kita juga terbengkalai.
*      Empati.
Empati adalah kapasitas seseorang untuk bisa berbagi dengan yang lain yang disemangati oleh rasa kepedulian. Dalam sebuah tim, empati ini sangat penting. Bentuk-bentuk empati itu antara lain: memberikan masukan positif, memberikan pelayanan / memudahkan orang lain, mengembangkan orang lain, menjaga kesopanan dalam pergaulan, memahami aturan main yang berlaku, baik yang tertulis atau yang tidak tertulis, dan lain-lain. Di berbagai literatur dikatakan bahwa empati ini merupakan ciri khas paling menonjol orang-orang yang memiliki interpersonal yang bagus.
*      Kesediaan belajar untuk menjadi bijak (the wise).
Seperti apa orang bijak itu? Orang bijak adalah orang yang bisa memilih keputusan atau tindakan positif atau yang berdampak positif untuk hal-hal yang sifatnya memilih atau pilihan (choice). Dalam sebuah team, ini adalah tuntutan yang sangat vital. Kenapa? Dalam sebuah team itu 'kan pasti ada orang yang berbeda-beda. Ketika menghadapi ini kita dikasih pilihan yang tak terbatas, misalnya: membenci, menyukai, mendiamkan, mengarahkan, melawan, dan lain-lain. Orang bijak akan memilih sikap, keputusan atau tindakan yang kira-kira berdampak positif pada hal-hal yang sifatnya pilihan itu. Tentu saja, untuk menjadi bijak ini tidak bisa langsung "jadi". Pasti ada proses yang disebut pembelajaran. Pembelajaran di sini artinya kita mengubah prilaku kita ke arah yang lebih baik dari praktek yang kita jalankan. 

Keterampilan hubungan manusia :
Ø  Jadilah handal dan dapat diandalkan, orang yang berbagi, peduli dan penolong
Ø  Memperlakukan orang dengan hormat dan berpikir positif
Ø  Usahakan bertemu langsung dengan teman dibandingkanbertemu secara online
Ø  Menempatkan dan menemukan diri Anda untuk bertemu orang lain
Ø  Bergabung dengan persaudaraan atau perkumpulan jejaring sosial
Ø  Mengingat nama dan lihat orang dengan nama saat berinteraksi
Ø  Mengingat informasi tentang orang – orang
Ø  Jadilah pendengar yang baik dan berpikirlah sebelum berbicara
Ø  Pesan Nonverbal yang baik
Ø  Terbukalah untuk topik yang sedang di bicarakan
Ø  Mengkomunikasikan gagasan dengan tepat dan ringkas

Meminimalkan dan menyelesaikan konflik interpersonal:
v  Hindari mengkritik 
v  Fokus pada pemecahan masalah,
v  Nyatakan pemahaman
v  Lihat otoritas yang lebih tinggi
v  Waktu dan tempat yang tepat
v  Dekompresi emosional
v  Memberikan waktu respon yang memadai
v  Jangan remehkan lawan yg sedang berinteraksi
v  Buatlah poin tegas
v  Fokus pada perilaku spesifik

Faktor yang Mempengaruhi interpersonal relationship
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi interpersonal relationship, yaitu:
1.      Komunikasi Efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama.
2.      Ekspresi Wajah                          
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam menentukan dan menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
3.      Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter dan perilaku.
4.      Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.
5.      Kesamaan Karakter Personal
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar